Rootbeer Pertamakali diperkenalkan pada konferensi HPCC (High Performance Computer Communication) 2012 oleh Philip C. Pratt-Szeliga, James W. Fawcett, Roy D. Welch dengan judul presentasi "Rootbeer: Seamlessly using GPUs from Java". Beberapa hal yang dipaparkan dalam konferensi adalah:
- Dengan menggunakan Rootbeer developer dapat mengakses GPU secara langsung
- Rootbeer tidak sekedar Java binding biasa, tetapi lebih dari itu
- Hampir semua program yang dibuat dalam Java, prosessnya bisa dimasukkan kedalam GPU
- Dengan menggunakan Rootbeer, kernel dapat dibuat dengan menggunakan Java sehingga serialize secara otomatis.
The Rootbeer GPU Compiler makes it easy to use Graphics Processing Units from within Java.Karena masih dalam tahap pengembangan ada beberapa fitur bawaan Java yang belum bekerja di Rootbeer, diantaranya:
Rootbeer is more advanced that CUDA or OpenCL Java Language Bindings. With bindings the developer must serialize complex graphs of objects into arrays of primitive types. With Rootbeer this is done automatically. Also with language bindings, the developer must write the GPU kernel in CUDA or OpenCL. With Rootbeer a static analysis of the Java Bytecode is done (using Soot) and CUDA code is automatically generated.
- Reflection
- Native Methods
- Sleeping inside Monitor
- Garbage Collection (Future Work)
No comments:
Post a Comment